Telah
dilaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pelatihan dan Pendampingan Bank
Sampah di Desa Sumurjomblangbogo Kec. Bojong Kabupaten Pekalongan pada Hari
Ahad tanggal 5 Maret 2023 bertempat di Aula Balaidesa Sumurjomblangbogo. Acara
ini dihadiri 35 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu PKK, Perempuan Kepala
Keluarga, Kades dan Perangkat Desa Sumurjomblangbogo
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program pengabdian masyarakat yang dicanangkan oleh FEB Unikal kepada salah mitra strategis Desa Binaan FEB Unikal yaitu Desa Sumurjombogo. Desa Sumurjomblangbogo merupakan salah satu dari 22 Desa di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 5 Dusun, 5 RW dan 24 RT. Jumlah penduduk Desa Sumurjomblangbogo sebesar 6.141 jiwa.
Salah satu masalah di desa sumurjomblang yaitu tentang pengelolaan sampah, masyarakat desa memandang masalah sampah menjadi hal yang patut diprioritaskan dan perlu perhatian khusus dari semua warga.Untuk mengatasi persoalan sampah di desa Sumurjomblangbogo, perlu dilakukan perubahan paradigma yang memandang sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan, yang semula hanya sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA berganti menjadi pengelolaan sampah dengan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dengan pembentukan bank sampah.
Bank sampah merupakan salah satu bentuk pengelolaan lingkungan yang efektif dan ramah lingkungan, selain itu juga memiliki peran salah satunya untuk mereduksi jumlah sampah yang dihasilkan dan untuk mengurangi pembuangan sampah langsung ketempat pembuangan akhir. Tujuan kegiatan pengabdian masyarkat ini yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat desa sumurjomblangbogo tentang pengelolaan sampah, inisiasi pembentukan bank sampah di desa tersebut.
Menurut penuturan salah satu kader PKK, bahwa Desa
Sumurjomblangbogo sudah pernah melakukan pembentukan bank sampah pada tahun
2020, tetapi dikarenakan pandemi dan salah satu motor penggeraknya meninggal
dunia, program tersebut menjadi tidak berjalan dan berhenti total.
Untuk itu pada kegiatan ini FEB Unikal menggandeng Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setya Desa Rowokembu sebagai pemateri eksternal untuk sharing best practice pelaksanaan Bank Sampah di Desa Rowokembu
Acara ini dimulai pada pukul 08.30 WIB, dibuka dengan sambutan Kepala Desa Sumurjomblangbogo Bapak Edy Suyitno, dalam sambutannya beliau sangat apresiasi dengan kegiatan ini, mengingat sampah adalah persoalan sehari-hari yang perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan dengan adanya pembentukan bank sampah maka sampah-sampah bisa bernilai ekonomis, harapan beliau pelatihan ini tidak berhenti saja sampai disini, tetapi butuh pendampingan yang intensif agar Pembentukan Bank Sampah benar-benar terealisasi dan dapat dimanfaatkan warga sebagai tambahan penghasilan
Sambutan Lurah Sumurjomblangbogo |
Dilanjutkan pemateri berikutnya oleh Bapak Ari Muhardono, S.Kom., M.Kom beliau menyampaikan bahwa fenomena yang sering terjadi bahwa kesadaran masyarakat yang peduli sampah masih rendah, sehingga perlu ditanamkan mindset terlebih dahulu kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah
Materi Pengelolaan Sampah oleh Ari Muhardono, S.Kom., M.Kom |
Pemateri selanjutnya adalah Tim dari BSU Jalin Setya yaitu Ibu Fitriya Dwi Handayani, S,E., Ibu Iklimah, dan Ibu Mazidah Iryana. Ibu Fitriya Handayani, S.E, selaku ketua BSU Jalin Setya menceritakan pengalamannya tentang awal-awal pembentukan bank sampah tidak langsung diterima begitu saja oleh masyarakat, banyak hambatan dan rintangan yang dilalui nya dan berkat kegigihannya beliau menjadi pelapor inisiasi terbentuknya Bank Sampah di Desa Rowokembu dan sekarang memiliki nasabah sekitar kurang lebih 450 warga desa Rowokembu. Beliau juga menuturkan bahwa pembentukan bank sampah juga diperlukan rasa sosial dan sukarela yang tinggi dari pengelola bank sampah karena mereka bekerja benar-benar tidak menerima bayaran. Tetapi ketika kita bisa melakukan kebermanfaatan bagi orang lain, disitulah kita akan merasa bahagia. Selanjutnya Ibu Mazidah menyampaikan materi tentang langkah-langkah awal bagaiamana kita belajar dan bersahabat dengan sampah dengan mulai membiasakan 3 R yaitu Reduce dengan melakukan dan mengurangi sampah dan menghemat pemakaian barang seperti belanja di warung membawa tas sendiri, lalu Reuse yaitu upaya menggunakan kembali sampah secara langsung seperti memanfaatkan kaleng bekas untuk pot bunga, memanfaatkan sisa makanan atau sayur untuk makanan ternak atau ikan. Lalu Recycle memanfaatkan kembali bahan-bahan yang sudah tidak terpakai untuk diolah menjadi produk yang baru seperti , mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kerajinan, mengolah bungkus bekas menjadi aneka kerajinan, mengolah gabus styrofom menjadi bataco, pot bunga mengolah sampah organik menjadi kompos.
Selanjut Ibu Iklimah menambahkan dengan
memberikan contoh sampah-sampah yang bisa dijual di bank sampah beserta
mekanisme pemilahan sampah, disetorkan ke bank sampah unit untuk ditimbang
kemudian dilakukan pencatatan di buku adminsitrasi dan buku tabungan. Tabungan
sampah tersebut biasanya diambil setiap 1 tahun sekali menjelang hari raya Idul
Fitri
Materi Bank Sampah - Tim BSU Jalin Setia Desa Rowokembu |
Materi terakhir disampaikan oleh Ibu Titi
Rahayu Prastiani, S.E.,M.M tentang
Pemanfaatan perca wastra nusantara menjadi barang bernilai guna. Beliau menuturkan salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi pada penumpukan limbah adalah dunia fashion, garment atau konveksi. limbah tersebut adalah “perca”. Kain perca adalah sisa-sisa potongan kain yang sudah tidak terpakai lagi. kain perca juga bisa di dapatkan di perusahaan garment, konveksi, atau para penjahit.
Materi Pemanfaatan kain perca - Oleh Ibu Titi Rahayu Prasetiani, M.M |
Setelah penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi terkait bank sampah
Sesi Tanya Jawab oleh Peserta |
Semoga materi ini bisa
bermanfaat.
Video Kegiatan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih