Hal
ini memunculkan banyak wirausaha perempuan baru yang memulai usahanya di masa
Pandemi Covid-19. Meskipun wirausaha
perempuan seringkali menghadapi beragam
hambatan dan tantangan dalam karirwirausahanya. (Indonesia & UI,
2020). Wirausaha menjadi sebuah sumber pekerjaan yang semakin penting bagi
perempuan di banyak Negara. Banyak hal yang menyebabkan wanita memilih menjadi
wirausaha. Wirausaha perempuan umumnya
lebih fleksibel, membuat tugas lebih mudah bagi mereka untuk memperluas
jaringan.
Tidak
hanya wirausaha perempuan, secara umum UMKM di Indonesia menghadapi kendala
dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha, antara lain kurang pengetahuan
pengelolaan usaha, kurang modal dan lemah di bidang pemasaran. Tidak bisa
dipungkiri pemasaran memiliki peran penting bagi UMKM. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok
yang dilakukan sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Pemasaran
adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. (Shinta, 2011)
Perkembangan
dan penggunaan internet dalam skala global telah menciptakan peluang bagi
konsumen, pemasok dan penjual barang serta jasa untuk berkomunikasi satu sama
lain di pasar secara online (Aryanto dan Wismantoro. 2020)
Pemasaran
berbasis digital atau dikenal dengan istilah digital marketing adalah kegiatan
promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan
memanfaatkan berbagai sarana, misalnya menggunakan jejaring sosial. Dengan
menggunakan pemasaran berbasis digital, aktivitas pemasaran menjadi lebih
interaktif dan terpadu, sehingga memudahkan interaksi antara produsen,
perantara pasar, dan calon konsumen (Woelandari dan Setyawati, 2019).
Fenomena
yang terjadi bahwa social media sudah bergantung pada kegiatan masyarakat
umum sekarang ini,
karena jejaring social media
dimanfaatkan sebagai communication tools
dalam hal minat,
karya, dan interaksi (Hussain,
2012; Hussain, & Ghayor, 2017). Selain
pentingnya jejaringan media sosial dan efeknya pada berbagai sektor
perdagangan, mayoritas hasil penelitian sebelumnya fokus utamanya
pada efek jejaringan
social media bagi education dan
workshop (Nawaz, et al, 2015; Arif & Kanwal, 2016; dan Hussain, 2012).
Pada
dasarnya media sosial telah mengubah cara konsumen berinteraksi dan perusahaan
di dalam memasarkan produk, meskipun di Indonesia trennya masih tergolong
kecil, tapi pertumbuhannya cukup pesat (Lisawati, 2016). Adanya situs jejaring
sosial ini dijadikan peluang usaha yang baik untuk memasarkan atau
mempromosikan produk yang akan dijual. Banyak kelebihan yang dapat diambil dari
pemasaran lewat jejaring sosial ini diantaranya sebagai sarana berkomunikasi
dengan konsumen, sebagai media berkolaborasi apabila adanya ketidakpuasan
konsumen, sebagai media promosi, dan membangun merek.
Berdasarkan
uraian pendahuluan di atas, maka tim pengabdian kepada masyarakat melakukan
observasi dan mendapatkan bahwa mayoritas masyarakat wirausaha perempuan di Kecamatan
Doro Kabupaten Pekalongan memiliki
pengetahuan pemasaran yang masih minim khususnya pemasaran di era digital.
Oleh
karena itu diperlukan pelatihan dan pendampingan literasi pemasaran bagi wirausaha
perempuan di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan agar mampu bersaing, kreatif dan
inovatif untuk meningkatkan omset penjualan di era pandemi
Metode
yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode penyuluhan,
pelatihan dan diskusi. Penyuluhan dan pelatihan terbagi menjadi 3 session. Pada
sesi pertama dijelaskan bagaimana konsep pemasaran, langkah-langkah memulai
bisnis yang efektif dan penjelasan praktik mengenai strategi pemasaran bisnis
kuliner. Pada sesi kedua dijelaskan mengenai bagaimana membangun jaringan (networking)
untuk mengembangkan usaha. Pada sesi ketiga dijelaskan Strategi digital
marketing yang efektif melalui pemanfaatan sosial media marketing dalam sesi
ini praktik bagaimana optimalisasi Facebook untuk meningkatkan penjualan di era
digital. Pada sesi terakhir adalah diskusi dan tanya jawab oleh peserta.
Kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat (PkM) dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Oktober 2021 bertempat di
Angkringan Bali Ndeso depan Balai Desa Rogoselo Kecamatan Doro Kabupaten
Pekalongan mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB.
Peserta
dalam kegiatan ini berjumlah 32 orang para wirausaha perempuan baik yang telah
memiliki produk maupun yang baru memulai usaha. Bisnis yang mereka jalankan
antara lain : bisnis makanan, pakaian, jasa laundry, penjahit, percetakan, dan
lain-lain
Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dimulai pada pukul
07.30 WIB, peserta yang hadir menggunakan masker dan sesuai dengan protokol
kesehatan, peserta mengisi daftar hadir dan mendapatkan modul pelatihan
Peserta Pelatihan |
Materi pertama disampaikan oleh Ibu Zahro, S.E., M.Si., peserta diberikan pengetahuan dasar tentang konsep inti pemasaran yang dimulai dari kebutuhan, keinginan, permintaan pasar, produk, pertukaran, transaksi, dan pasar. Dalam materi ini peserta juga diberikan praktik bagaimana strategi pemasaran bisnis kuliner di era digital. Jika pemasar memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang mempunyai nilai superior dan menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan produknya secara efektif, maka produk-produk tersebut akan terjual dengan mudah. (Saleh dan Said, 2019)
Penyampaian Materi Konsep Inti Pemasaran |
Materi selanjutnya yaitu
memelihara dan membangun jaringan (networking) untuk mengembangkan usaha
disampaikan oleh Bapak Dr. Danang Satrio, S.E., MM
Jaringan
bisnis yang kuat akan tercipta dari hubungan baik yang dibangun. Oleh karena
itu kita harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan orang lain dan
memastikan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau tersinggung. Dengan
demikian akan tercipta hubungan kerja yang solid dan saling menguntungkan.
Jaringan adalah suatu proses yang diciptakan, dipelihara dan dikapitalisasi
dengan sadar dan bebas yang didasarkan pada kepercayaan untuk menghasilkan
hubungan yang saling menguntungkan. Membangun jaringan yang berkualitas
memerlukan waktu lama dan usaha keras. Ini melibatkan upaya untuk memulai,
memelihara dan memanfaatkan hubungan yang telah terjadi, didasarkan pada
kepercayaan kedua belah pihak, serta mampu memberi hasil yang berharga bagi
individu dalam jangka panjang.
Kemampuan
membangun jaringan (networking) yang andal merupakan kompetensi profesional
yang harus dimiliki seseorang yang berkecimpung dalam dunia bisnis saat ini.
Agar bisnisnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, para pelaku bisnis
perlu memiliki jaringan yang kuat, dapat dipercaya dan berkelanjutan. Jaringan
yang berkualitas ini selalu diperlukan di mana pun, kapan pun, dan dalam posisi
apa pun.
Penyampaian materi membangun jejaring pemasaran
Agar peserta pelatihan tidak mengalami kejenuhan maka sebelum dilanjutkan ke materi selanjutnya dilakukan Ice Breaker. Ice Breaker adalah Peralihan situasi dari yang membosankan, mengantuk dan tegang menjadi ceria dan menyenangkan. Tujuan Ice Breaker adalah 1) Mengarahkan otak agar berada pada kondisi gelombang alfa, 2). Membangun kembali suasana agar santai dan menyenangkan, 3). Menjaga stabilitas kondisi fisik dan psikis audiens agar tetap segar dan nyaman dalam menyerap informasi. (Kompasiana, 2015).
Materi selanjutnya yaitu Strategi Digital Marketing yang Efektif disampaikan oleh Bapak Ari Muhardono, S.Kom, M.Kom
Pandemi covid merubah pola transaksi masyarakat secara signifikan (Rakhmawati et al., 2021) terutama melalui e-commerce. Hingga kuartal I-2021, transaksi di e-commerce sudah mencapai 548 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 88 triliun (Octaviano, 2021). Pola konsumsi dan transaksi digitalisasi ini memberikan customer experience dengan segala kemudahannya dalam melakukan transaksi online. Dari customer experience ini terakumulasi hingga sudah berubah menjadi customer behavior, oleh karena itu pola ini akan sulit kembali ke transaksi yang bentuknya offline. Artinya ini adalah tantangan dan peluang bagi pelaku usaha terutama usaha kecil dan menengah (UMKM) dan usaha rumah tangga untuk beralih ke pasar online. Bukan hanya e-commerce yang mengalami peningkatan pesat selama pandemi, jasa antar makanan melalui startup gofood dan grabfood pun mengalami peningkatan, bahkan mencapai 300 % pada tahun 2020 (Tyas & E, 2021). Di akhir 2020, tercatat 750.000 mitra usaha kuliner di Tanah Air bergabung bersama GoFood, khusus kategori UMKM meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya (Tyas & E, 2021).
Faktor
berikutnya yang begitu kuat merubah consumer behavior masyarakat Indonesia
adalah kondisi Covid dan seluruh efek sosialnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, penting bagi seluruh pelaku Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) untuk banting stir fokus ke pemasaran digital. Pertanyaannya
adalah apakah pelaku usaha kecil dan menengah (rumah tangga) telah mempunyai
pengetahuan dan skill untuk mengubah strategi pemasarannya ke digitalisasi?
Berdasarkan
Infografis dan Hasil Survey 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia
mencapai 202,6 Juta atau sebesar 73,8% dari total populasi penduduk Indonesia
yaitu 274,9 Juta orang. Jumlah pengguna internet mengalami kenaikan yang sangat
signifikan dibanding tahun 2020 yaitu kenaikan sebesar 15,5%. Hal yang sangat
menarik adalah jumlah pengguna perangkat mobile (handphone) sebesar 345,3 juta
atau sebesar 125,6% dari jumlah penduduk indonesia, hal ini dikarenakan
pengguna internet bisa jadi memiliki lebih dari satu perangkat mobile. Pengguna Media Sosial
sebesar170 juta atau sebesar 61,8 juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan 6,3% dari
tahun sebelumnya. Media Sosial yang paling banyak digunakan adalah Youtube
sebesar 938%, Whatsapp sebesar 87,7%, Instagram sebesar 86,6%, dan Facebook
sebesar 85,5% (We
Are Social, 2021)
Dari
data infografis, kita bisa melihat bagaimana peluang bisnis yang sangat besar
dengan menggunakan teknologi internet yaitu diantaranya melalui media sosial.
Media sosial memang sangat diminati UMKM untuk mengembangan bisnisnya. Media
sosial mempunyai pengaruh yang sangat besar, masyarakat lebih cepat menerima
informasi lewat internet. Dengan akses yang mudah dan cepat hal ini
dimanfaatkan oleh para pengusaha kecil UMKM untuk lebih berani mempromosikan
produk produknya karena jaringan internet sangat luas dan tidak ada batasan
waktu dan wilayah hingga menjadikan media pemasaran yang efektif.(Purbohastuti,
2017)
Pada
sesion ini pemateri memberikan pelatihan praktikum bagaiamana memanfaatkan
facebook untuk meningkatkan penjualan produk, praktikum ini meliputi : Point
penting dalam Facebook Marketing, Setting Akun Facebook personal, tips mencari
teman yang sesuai dengan target pasar, tips bagaimana menjalin interaksi di
media sosial facebook, dan bagaiamana membuat status/postingan yang menarik
agar kita dikenal, disukai, dan dipercaya sehingga potensi penjualan produk
kita melalui facebook semakin meningkat
Penyampaian materi Strategi Digital Marketing
Setelah penyampaian materi, tanya jawab, dan diskusi selesai, dilanjutkan acara foto bersama pemateri dengan peserta
Foto bersama pemateri dengan peserta |
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat tentang literasi pemasaran yang
meliputi konsep inti pemasaran, membangun jejaring pemasaran, dan optimalisasi
sosial media marketing yang efektif memberikan dampak yang signifikan, memotivasi
dan menambah wawasan para wirausaha perempuan khusunya pelaku usaha kecil dan menengah
di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan, tentang strategi digitalisasi marketing
baik dari sisi pengetahuan maupun praktek. Sehingga dapat mengembangkan
usahanya melalui pemasaran digitalisasi.
Selengkapnya download artikel ini pada Jurnal Abdira Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
KLIK DISINI
Artikel yang sangat informatif
BalasHapusatap baja ringan