PENDAHULUAN
Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Oleh karena itu kontribusi utama dari sumber daya manusia terhadap perusahaan adalah menghasilkan karyawan dengan kualitas yang tinggi. Perhatian di bidang sumber daya manusia tidak boleh diabaikan karena pada bidang tersebut merupakan langkah awal dalam merencanakan tenaga kerja untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas (Rini, dalam Adiwinata & Sutanto, 2014).
Salah satu contoh fenomena mengenai kualitas kerja yang terjadi di PT. Telkom Akses Pekalongan yaitu perusahaan telah mampu menerapkan teknologi informasi berbasis web berupa portal sebagai perantara informasi yang telah disediakan oleh perusahaan dimana informasi ini dapat diakses secara online pada https://apps.telkomakses.co.id/portal/login.php. Di dalam portal ini terdapat informasi penting seperti absensi online, materi sebagai pedoman tes online dan penilaian antar rekan kerja atau biasa disebut appraisal sebagai bahan evaluasi karyawan. Namun demikian, berdasarkan informasi dari Panji Dwiyanto Saputro selaku HRD PT. Telkom Akses Pekalongan mengatakan bahwa penerapan teknologi informasi ini masih belum berjalan dengan optimal. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan terhambatnya tujuan perusahaan dalam meningkatkan kualitas karyawan yang disebabkan oleh peran Presence and leave, E-learning, Performance appraisal yang belum maksimal pada masing masing karyawan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji t pembahasan dari masing-masing variabel menunjukkan hasil sebagai berikut:
1. Pengaruh Presence and Leave terhadap Kualitas Kerja
Manfaat dari absensi karyawan secara umum adalah untuk menilai kedisiplinan karyawan dalam bekerja, dimana disiplin kerja karyawan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas karyawan karyawan di tempat kerja (Bastian, 2007). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Presence and Leave dengan menggunakan uji t di peroleh nilai signifikan X1 dengan nilai sebesar 3,216 dengan tingkat signifikan sebesar 0,021 karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Dengan demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa Presence and Leave berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Kerja.
Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dari variabel Presence and Leave terhadap Kualitas Kerja. Karena Absensi dalam suatu perusahaan menjadi salah satu poin kualitas kerja karyawan yang dinilai dari kedisiplinan untuk hadir tepat waktu. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabowo, Dwi Laksono (2008) yang menunjukan bahwa pengalaman kerja dan tingkat absensi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja dan kualitas kerja karyawan.
2. Pengaruh E-Learning terhadap Kualitas Kerja
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa E-Learning dengan menggunakan uji t diperoleh nilai signifikan X2 dengan nilai sebesar 2,224 dengan tingkat signifikan sebesar 0,032. karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Dengan demikian hipotesis kedua menyatakan bahwa E-Learning berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Kerja.
E-Learning juga sebagai salah satu penunjang pelatihan dan pengembangan karyawan. Karyawan yang berkualitas merupakan aspek penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung strategi bisnis oleh karena itu e-learning salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas kerja dan kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
PT. Telkom Akses menerapkan sistem E-Learning sebagai salah satu penunjang pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (Karyawan) yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif dan mendukung strategi bisnis. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah Permatasari, Hardiyan (2018) yang menunjukkan bahwa E-learning di mempunyai pengaruh yang cukup baik dan berarah positif terhadap kualitas kerja karyawan.
3. Pengaruh Performance Appraisal terhadap Kualitas Kerja
Hasil penilaian kerja dapat menunjukkan apakah karyawan telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. Metode penilaian kinerja merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk menilai kinerja pegawai menyangkut kelebihan dan kelemahan serta potensi yang dimiliki oleh karyawan, sehingga diperoleh hasil penilaian yang obyektif terhadap pegawai yang dinilai. Penilaian kinerja tidak hanya akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan saja, tetapi juga bisa bermanfaat untuk pengembangan kualitas dari para karyawannya.
PT. Telkom Akses juga melakukan penilaian kinerja terhadap kerja karyawan. Proses ini mencakup penilaian dari beragam titik, yakni penilaian dari diri sendiri, dari atasannya, kemudian dari rekan kerjanya, serta juga penilaian dari bawahan (bagi karyawan yang punya bawahan).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Performance Appraisal dengan menggunakan uji t di peroleh nilai signifikan X3 dengan nilai sebesar 2,235 dengan tingkat signifikan sebesar 0,031 karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Dengan demikian hipotesis ketiga menyatakan bahwa Performance Appraisal berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Kerja. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pieter Sahertian (2005) yang menunjukkan bahwa hasil penilaian kinerja berpengaruh signifikan terhadap perkembangan karir karyawan dan juga menunjang kualitas karyawan.
Link Publikasi :
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/cebi/article/view/154